Bila teringat akan kata ‘Sumpah Pemuda’, yang ada di pikiran kita adalah semangat perjuangan, kesatuan, dan kesatuan. Perlu diingat bahwa setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Namun, sayangnya, peringatan hari yang amat penting ini, terasa sudah kehilangan semangatnya yang berkobar. Jarang sekali terdengar adanya ‘suara-suara’ dari para pemuda-pemudi akan semangat Hari Sumpah Pemuda ini. Masih ada di dalam benak kita sampai saat ini, Sumpah Pemuda menjadi titik awal bagi kebangkitan nasional kita, dan persatuan dan kesatuan Indonesia. Peringatan Hari Sumpah Pemuda tidak kalah pentingnya dengan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Hari Pahlawan 10 November, ataupun Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dewasa ini, ketika negara dan bangsa kita sedang dilanda oleh berbagai krisis di banyak bidang, adalah amat penting bagi kita semua untuk menyimak kembali arti penting hari yang bersejarah ini, dan berusaha menghayati maknanya bagi kelangsungan kehidupan kita bersama. Selama ini, Hari Sumpah Pemuda telah diperingati dengan upacara-upacara yang kebanyakan dikemas dengan pidato-pidato para “tokoh” yang kosong isinya, dan terlepas dari jiwa sejarah revolusioner yang melahirkannya.
Kini sudah waktunya lah, sekarang, bagi masyarakat sejarawan Indonesia untuk memeriksa kembali berbagai aspek tentang lahirnya Sumpah Pemuda. Dan adalah kewajiban pemerintah dan berbagai lembaga negara kita untuk mengangkat kembali makna peringatan hari Sumpah Pemuda sebagai senjata ampuh dalam mempersatukan bangsa dan negara, yang sekarang sedang terancam oleh kondisi negara Indonesia yang kurang stabil. Dan oleh karena kita semua TIDAK BOLEH hanya menggantungkan harapan kepada kemauan atau kemampuan para “tokoh” (kaum elite atau kalangan “atasan”) saja, maka obor Hari Sumpah Pemuda haruslah untuk selanjutnya dipanggul oleh kita bersama, pemudi-pemuda, anak-anak remaja, masyarakat, pemerintah, partai politik, ataupun lembaga-lembaga LSM terkait lainnya.
Sebenarnya apa makna Sumpah Pemuda yang sesungguhnya untuk kita ? Ketika beraneka-ragam kecenderungan permusuhan atau perpecahan mulai nampak membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita, maka mengisi Hari Sumpah Pemuda dengan jiwa aslinya adalah amat penting, dengan semangat dan jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Perlulah diingat bahwa Sumpah Pemuda yang dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta adalah perjuangan yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Atas prakarsa Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) inilah kongres pemuda itu telah melahirkan Sumpah yang berbunyi : “Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang satu : tanah Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu : bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu : bahasa Indonesia “.
Dalam merenungkan kembali arti penting Sumpah Pemuda, serta semangat dan jiwa asli Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam tahun 1928, kita perlu berusaha bersama-sama untuk menjadikan Indonesia yang berpenduduk 210 juta orang ini sebagai milik kita bersama. Indonesia adalah untuk semua golongan, yang merupakan berbagai komponen bangsa. Dengan kesetiaan terhadap Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila kita perlu berjuang terus bersama-sama demi kepentingan seluruh rakyat, demi kesejahteraan dan kedamaian berbagai golongan suku, keturunan, agama, dan aliran politik. Selengkapnya...